JAKARTA – Mining Industry Indonesia (MIND ID), holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang mencatatkan laba bersih 2020 sebesar US$698 ribu. Berdasarkan realisasi kinerja keuangan yang dirilis perusahaan di Singapore Stock Exhange (SGX), lkinerja keuangan MIND ID tahun lalu lebih baik dibanding 2019 yang membukukan kerugian US$1,2 juta.
Sepanjang 2020, MIND ID meraih pendapatan US$66,5 juta atau turun 17,4% dibanding 2019 yang mempu memperoleh pendapatan sebesar US$80,6 juta.
Salah satu penopang kinerja positif MIND ID pada tahun ini yakni sudah disetorkannya laba dari PT Freeport Indonesia sebesar US$2,09 juta.
Pendapatan MIND ID sepanjang 2020 juga ditopang dari penjualan emas sebesar US$19,3 juta. Kemudian dari penjualan batu bara sebesar US$17,2 juta. Penjualan dari logam timah dan tin solder yang berkontribusi sebesar US$14,3 juta.
Jika dibanding 2019, penjualan tiga sektor penopang pendapatan grup holding ini mengalami penurunan. Penjualan emas pada 2019 tercatat sebesar US$22,4 juta. Batu bara tercatat US$21,4 juta dan logam timah sebesar US$18,1 juta.
Dari sisi jasa permunian pada 2020, pendapatan grup holding pertambangan merosot tajam. Pendapatan dari jasa pemurnian pada 2019 tercatat sebesar US$703 ribu dan turun setahun kemudian menjadi US$379 ribu.
Dari total penjualan tiga komoditas tersebut mengalami penurunan yang tajam dari sisi ekspor. Total ekspor komoditas grup holding pada 2020 tercatat hanya US$24,2 juta. Angka itu turun dibandingkan realisasi 2019 yang sebesar US$48,6 juta.
Di sisi lain grup MIND ID tertolong oleh konsusmi dalam negeri yang mengalami peningkatan sebesar 40,6%. Tercatat penjualan dalam negeri untuk semua komoditas grup holding sebesar US$32,7 juta. Naik dibandingkan realisasi 2019 yang sebesar US$19,4 juta.(RI)
Apakah ini disebut bankrut?