JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim iklim investasi minyak dan gas di tanah air sudah mulai menunjukkan perbaikan. Ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah perusahaan yang mengakses dokumen lelang blok migas 2019.
Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, mengatakan sejauh ini sudah ada 15 perusahaan yang mengakses dan mengambil dokumen lelang.
“Update-nya sudah ada 15 perusahaan yang mengambil akses dokumen lelang,” kata Arcandra di Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (28/3).
Ada lima wilayah kerja atau blok migas yang ditawarkan oleh pemerintah pada tahun ini. Dari lima blok sebanyak tiga blok adalah blok eksplorasi dan dua lainnya blok produksi.
Tiga blok eksplorasi yang ditawarkan adalah Blok Andamas yang berlokasi di lepas pantai Kepulauan Riau. Bonus tanda tangan minimal US$2 juta dengan minimal komitmen kerja pasti diantaranya studi G&G dan pemboran satu sumur eksplorasi.
Blok West Ganal, lokasi lepas pantai Kalimantan Timur, dengan bonus tanda tangan minimal US$15 juta dan minimal komitmen kerja pasti, yakni kegiatan studi G&G, pemboran 3 sumur eksplorasi, lalu kegiatan survei seismik 3D 400 km2 dan seismik 2D 500 km. West Ganal merupakan blok bekas Makassar Strait yang diperluas.
Ketiga, Blok West Kaimana, lokasi daratan dan lepas pantai Papua Barat dan bonus tanda tangan minimal US$2 juta. Minimal komitmen kerja pasti studi G&G, pemboran satu sumur eksplorasi dan seismik 2D 200 km.
Dua blok produksi yang dilelang adalah Blok Selat Panjang yang terletak di onshore Riau dengan estimasi cadangan mencapai 26,1 MMSTB untuk minyak dan 62 BSCF untuk gas. Serta total sumber daya mencapai 1.861 MMBOE (P50). Produksi terakhir pada Februari 2018 hanya 1 barel per hari (bph).
Bonus tanda tangan ditetapkan sebesar US$5 juta dengan total komitmen kerja pasti sebesar US$ 62.991.080 untuk beberapa kegiatan seperti study G&G, survei seismik 2D sepanjang 500 km dan survei seismik 3D seluas 200 km2. Kontraktor yang berminat di Selat Panjang diwajibkan melakukan lima pengeboran sumur eksplorasi.
Blok West Kampar terletak di onshore Riau dan Sumatera Utara dengan perkiraan potensi cadanngan mencapai 8,3 MMSTB minyak dan sumber daya mencapai 4.322 MMBOE (P50). Blok tersebut terakhir kali berproduksi pada Maret 2017 dengan rata-rata produksi mencapai 112 bph.
Pemerintah menetapkan bonus tanda tangan untuk Bllok West Kampar sebesar US$5 juta dengan total komitmen kerja pasti lima tahun pertama yang disyaratkan mencapai US$64.433.080 untuk berbagai kegiatan seperti studi G&G, survei seismik 2D sepanjang 500 km dan survei seismik 3D seluas 200 km2 dan pengeboran enam sumur eksplorasi.
Pemerintah optimistis akan ada peningkatan jumlah peminat sampai batas akhir akses dan pengajuan kembali dokumen pada 25 April.
“Banyak penawarannya. Kalau yang menawar banyak, maka harganya bagus. Kami ada minimum komitmen kerja pasti dan signature bonus,” kata Arcandra.
Pada lelang blok migas kali ini, pemerintah menetapkan pembebasan akses data terhadap para peserta lelang yang telah mengakses dokumen penawaran. Nantinya, biaya akses paket hanya akan dibebankan kepada pemenang lelang untuk masing-masing wiayah kerja migas.(RI)
Komentar Terbaru